20 Juni 2011

Kotak: Kami Ingin Naik Haji Bareng

Bernard Chaniago/ Yahoo!
“Sebelum di Kotak, aku jualan koran pernah, jaga studio juga pernah. ”
Kotak memang masih tergolong baru dibandingkan band-band "senior" macam GIGI atau Padi. Tapi nama besar band ini sudah disejajarkan dengan band-band papan atas lainnya. Berbagai penghargaan sudah berhasil mereka raih, termasuk Grup Rock Terbaik di Anugerah Musik Indonesia ke 12, dan Most Favourite Breakhtrought Artist 2009 dari MTV Indonesia Awards.

Padahal Kotak tak bisa dibilang pendatang baru. Band ini terbentuk tahun 2004 lewat ajang Dreamband. Namun setelah merilis satu album lalu ditinggal Pare sang vokalis, Kotak sempat vakum selama 2 tahun sampai akhirnya menggaet Tantri dan merilis album Kotak Kedua tahun 2008.

Baru-baru ini, suara emas Tantri menarik perhatian Anggun. Saat berkunjung ke Jakarta Juni lalu, penyanyi yang kini menetap di Perancis ini sempat berujar bahwa ia ingin sekali berduet dengan Tantri. (Baca wawancara dengan Anggun di sini). Dan keinginan ini akhirnya terpenuhi saat Anggun dan Tantri sama-sama tampil di Bukan Empat Mata, Trans7.

"Suatu kebanggaan bisa jadi salah satu vokalis yang dilirik sama Mbak Anggun. Salah satu bukti mimpi yang berubah jadi nyata, bisa duet lagu Mimpi di Bukan Empat Mata. Dan respon positif dari penikmat musik jadi salah satu pacuan semangat supaya aku jadi lebih baik," ujar Tantri bijak.

Bernard Chaniago/ Yahoo!


Di sela-sela kesibukan mereka manggung di berbagai tempat, Kotak sempat mampir ke kantor Yahoo! Indonesia dan bercerita tentang banyak hal.
“Kakiku pernah kejeblos saat lagi nyanyi di Tangerang, gara-gara panggungnya bolong. ”


Yahoo: Menurut kalian, apa yang bikin Kotak bisa sesukses sekarang? Apakah karena pergantian personil?
Tantri (T): Nggak juga, ya. Mungkin memang udah waktunya aja. Perjuangan kita kan keras banget sampai bisa jadi seperti sekarang.
Cella (Ce): Tantri malah pernah disangka kru. Hahaha...
T: Iya, waktu pertama kali aku manggung bareng Kotak, aku disangka kru-nya Padi.

Tapi memang ada perbedaankah antara album pertama waktu masih formasi awal, dengan album kedua setelah ada Tantri dan Chua?
Ce: Di album kedua, musik kami memang lebih kuat industrinya sih. Album pertama kami kan idealis banget.

Apa pengalaman yang paling berkesan bagi kalian waktu Kotak belum sesukses sekarang?
T: Aku inget banget sih dulu sampai tidur di studio sama anak-anak, terus pergi ke mana-mana masih harus naik bis. Terus waktu masih belum sama Kotak, aku sama Ares [band Tantri sebelum Kotak] juga pernah tinggal di satu kamar kost kecil, berempat. Aku perempuan sendirian. Kita semaleman bikin lagu di kamar itu.
Chua (Ch): Aku dari dulu kan tinggalnya selalu pindah-pindah, dari Makassar, ke Surabaya, ke Jakarta. Aku sering banget ikut audisi band, kemana-mana pake motor, panas-panasan.
Ce: Kalau aku sih sebelum di Kotak, aku jualan koran pernah. Jaga studio pernah. Waktu pertama kali merantau dari Banyuwangi ke Jakarta, aku nggak punya tempat tinggal. Tidur di studio, bahkan pernah sampai nggak makan empat hari. Setiap lapar, aku ganjal perut dengan minum kopi.

Kalian memang dari dulu bercita-cita jadi musisi ya?
T: Iya. Dari kecil, aku kalau ditanya mau jadi, aku jawab jadi penyanyi.
Ce: Kalau aku jadi gitaris. Aku hijrah ke Jakarta juga demi mengejar cita-cita jadi anak band. Hahaha... Sejak kelas 6 SD aku udah punya band, namanya Kermit, bawain lagu-lagunya No Doubt. Aku paling kecil sendiri, personil lainnya udah SMP dan SMA. Kami mainnya juga di acara-acara orang dewasa.
Ch: Kalau aku sih sebenarnya ingin jadi dokter, tapi gagal karena aku takut mayat. Dan karena otaknya nggak sampe juga sih. Hahaha...

Masih ingat pengalaman yang paling memalukan di atas panggung?
T: Wah, aku banyak! Kakiku pernah kejeblos saat lagi nyanyi di Tangerang, gara-gara panggungnya bolong. Panggungnya tuh dari kayu yang udah lapuk, terus kena air hujan. Makin lapuk, lah. Padahal panitianya udah ngasih batas, "Mbak Tantri, jangan lewatin batas ini ya," tapi akunya keasyikan nyanyi terus lupa. Akhirnya kejeblos deh. Pernah juga aku baru naik panggung dan teriak, "Halo Banjarmasin!" eh, terus kepeleset. Tapi Cella juga pernah tuh lagi sok asyik, loncat ke amplifier, taunya jatuh. Jatuhnya sambil latah pula. Hahaha...

Kalian kelihatannya akrab banget. Kalau lagi nggak ada jadwal manggung, apakah masih nongkrong bareng?
T, Ce, Ch: Nggak! Hahaha...
Ch: Tuh kan, sampai kompak banget jawabnya, "Nggak". Hahaha... Soalnya bosan, dia lagi, dia lagi.
T: Pokoknya kalau lagi di Jakarta, lu-lu gue-gue deh. Hahaha...

Lalu kemarin gimana ceritanya bisa nyanyi sama Anggun di Bukan Empat Mata?
T: Itu sebenarnya kejutan dari Trans7, manajemen aku, dan manajemen Anggun. Mereka diam-diam ngeset itu. Jadi pas datang ke studio, aku nggak tahu bakal ada Anggun. Anggun juga nggak tahu.

Apa cita-cita Kotak yang paling tinggi?
Ch: Aku pengennya Kotak manggung nggak cuma di Indonesia, tapi di luar negeri juga. Dan kita tetap stabil di industri musik Indonesia, nggak turun-turun.
Ce: Aku sih inginnya kita naik haji bareng. Kayaknya bakal seru banget.